Kuliah Umum Panglima TNI

Created in 09/23/2016 Posted by zxvadmin In | Comments 0

[Unsoed.ac.id, Sel,27/09/16] Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sampaikan Orasi Ilmiah dalam Sidang Senat Terbuka Dies Natalis ke-53 Unsoed, Senin, 26 September 2016.  Kegiatan yang dilaksanakan di Auditorium Graha Widyatama Unsoed ini dihadiri lebih dari 5000 peserta baik mahasiswa, tenaga pendidik, tenaga kependidikan, maupun dari unsur TNI.  Kehadiran Panglima TNI diharapkan dapat memberikan semangat kepada para peserta sekaligus menjadi salah satu sarana mewujudkan Unsoed berkarakter.  Dalam Orasi Ilmiahnya Panglima TNI mengangkat tema “Memahami Ancaman, Menyadari Jati Diri, Sebagai Modal Membangun Menuju Indonesia Emas”.  Pada Sidang Senat Terbuka ini, Rektor, Dr. Ir Achmad Iqbal, M.Si menyampaikan Pidato Tahunan Rektor sebagai salah satu wujud pertanggungjawaban pengelolaan institusi kepada publik.

Dihadapan para peserta, Jenderal Gatot Nurmantyo mengawali paparannya dengan mengungkapkan Teori Thomas Malthus yang mengungkapkan bahwa pertambahan penduduk bertambah menurut deret ukur sedangkan produksi pangan bertambah menurut deret hitung, hal ini mengakibatkan pada suatu saat nanti jumlah manusia yang terus bertambah akan mengalami krisis pangan.  “Saat ini sumber konflik yang ada di dunia disebabkan karena masalah energi, namun suatu saat nanti akan bergeser menjadi masalah pangan,” jelasnya.  Jika saat ini konflik terjadi kebanyakan di negara-negara penghasil minyak bumi di Timur Tengah, maka kelak di tahun 2043 jika krisis pangan terjadi maka konflik akan bergeser ke negara-negara ekuator sebagai pemilik sumber daya pangan yang baik dibandingkand engan negara-negara non ekuator.  “Jika ini terjadi, maka Indonesia menjadi salah satu negara yang menjadi sasaran,” jelasnya.

Berdasarkan hal tersebut, Panglima TNI mengajak kepada para pemuda khususnya mahasiswa untuk berada di garda depan dan mengambil peran penting untuk Indonesia.  “Indonesia memiliki modal Geografi maupun Demografi yang baik untuk menjadi negara yang maju,” jelasnya.  Modal geografi Indonesia adalah kekayaan darat dan laut yang perlu dikelola demi kesejahteraan bangsa, sehingga perlu industri.  Sementara itu, modal demografi Indonesia yaitu kearifan lokal dan Pancasila.  “Indonesia harus menjadi negara agraris, negara maritim, dan negara industri, serta dikelola dengan gotong royong,” lanjutnya. 

Kepada para mahasiswa, Panglima TNI berpesan agar selalu menggunakan akal pikiran dan hati nurani serta menjadi pengawal tatanan masyarakat.  “Tugasmu adalah belajar dan raihlah mimpimu, jika kau bisa meraih mimpimu maka akan bisa berbuat lebih banyak untuk rakyat, bangsa, dan negaramu,” ungkapnya.

Pada kesempatan ini Panglima TNI juga memperkenalkan jajarannya yang berasal dari Banyumas dan bahkan ada yang alumni Unsoed.  Mereka yang bertugas di berbagai wilayah di Indonesia, rela menempuh perjalanan cukup jauh untuk hadir ke Unsoed.  Diperkenalkan pula para alumni Unsoed yang sedang mengikuti pendidikan TNI dari jalur sarjana.  “Banyumas tidak salah disebut sebagai gudangnya jenderal,” jelasnya.

Berbagai hal telah dicapai Unsoed sepanjang perjalanan tahun ini baik dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi maupun tata kelola yang mendukung pelaksanaan Tri Dharma tersebut.  Rektor, Dr.Ir. Achmad Iqbal, M.Si melaporkan berbagai peningkatan Unsoed dalam laporannya.  Di bidang akademik, Unsoed terus meningkatkan kualitas melalui pembelajaran dan penjaminan mutu.  Pengembanagn kurikulum yang disesuaikan dengan KKNI, penyusunan bahan ajar berbasis riset, pengembangan e-learning, jumlah tenaga pendidik dengan kualitas yang memadai hingga sarana dan prasarana pendukung.  “Sementara itu di bidang penelitian, Unsoed telah memenangkan berbagai hibah penelitian dari berbagai sumber,” ungkapnya.  Unsoed juga terus meningkatkan diseminasi informasi ilmiah kepada publik dengan publikasi internasional, nasional, dan artikel yang terindex scopus.  Demikian juga Unsoed terus meningkatkan perannya dalam pengabdian kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan pelatihan, penyuluhan, sosialisasi, pembinaan, kaji tindak, dan KKN.  Tata kelola institusi juga terus meningkat serta jalinan kerjasama dengan berbagai pihak terus berkembang.  Semuanya diharapkan menjadi landasan dalam pencapaian Visi Unsoed 2034 untuk diakui dunia menjadi pusat pengembangan sumber daya perdesaan dan kearifan lokal berkelanjutan

About the author

zxvadmin's picture
zxvadmin

0 comments